-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Yayasan Makam Balung: Tata Pemakaman Muslim yang Nyaman, Asri dan Tidak Lagi Angker

10/19/2023 | 10/19/2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-19T07:22:00Z

Cilegon – Selama ini pemakaman selalu identik dengan tempat yang menyeramkan. Maka untuk itu, Yayasan Makam Balung mulai melakukan penataan makam, yang ke depannya mengubah mindsite warga kalau makam atau pemakaman itu tidak menyeramkan.

Yayasan Makam Balung bersama pihak terkait mulai menata lokasi makam secara bertahap. Ke depan makam-makam akan ditanami rumput di atasnya, patoknya juga hanya dibuat sederhana sehingga akan terlihat rapih, hijau dan asri.


Dengan kondisi sekarang Kota Cilegon tumbuh dan berkembang menjadi kota industri modern sebagai salah satu kota tujuan migrasi guna mendapatkan penghidupan ekonomi bagi warga luar daerah bahkan dari luar negeri.

Dari kondisi seperti itu yang mengakibatkan dampak setiap tahun makin bertambah jumlah kepadatan penduduknya. Selain kawasan industri, juga tumbuh kawasan perumahan pemukiman warga.


Sedangkan di sisi lainnya, masih minimnya perhatian pengembang untuk menyediakan fasilitas umum berupa pemakaman. Jika pun ada, lahan-lahan pemakaman yang ada masih dikelola secara tradisional dan sederhana dengan luas terbatas.

Makam Balung merupakan tanah pemakaman muslim (khusus masyarakat gusuran) terluas di Kota Cilegon mencapai 8,5 hektar. Terletak di Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

Lokasi pemakaman yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari pusat pemerintahan Kota Cilegon. Melalui jalan yang menghubungkan kawasan pemerintahan, kawasan industri dengan kawasan perumahan penduduk dan di sebelah timur berbatas dengan aliran sungai.



Makam Balung yang lokasinya di kelilingi dengan 8 Kelurahan yakni Taman Baru, Citangkil, Ramanuju, Ciwaduk, Ciwedus, Bendungan, Masigit, Jombang Wetan. Menjadikan Makam Balung lokasi pemakaman yang di kelilingi kawasan padat penduduk mencapai 101.548 jiwa, atau seperempat dari total penduduk Kota Cilegon.

Dengan kondisi jumlah dan laju pertumbuhan penduduk 1,18% per tahun (Badan Pusat Statistik, 2022), ke depan hal tersebut akan mengakibatkan keterbatasan daya dukung Makam Balung sebagai area pemakaman.

Sesuai rekomendasi dari Badan Wakaf Indonesia (BWI), maka tanah wakaf Makam Balung seluas 8,5 hektar merupakan tanah wakaf produktif yang harus dikelola Yayasan Makam Balung secara optimal untuk kesejahteraan umat.

“Berkenaan dengan status tanah wakaf produktif Makam Balung, maka kami selaku pengurus Yayasan Makam Balung pada pertengahan tahun 2022 hingga awal 2023, melakukan konsultasi dengan BWI, para ulama, akademisi, serta para pemangku kebijakan untuk mendapatkan masukan dalam pengelolaan wakaf produktif sesuai syariah dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf,” jelas Ketua Yayasan Makam Balung Mukmin pada Kamis, (19/10/2023).

“Kami juga melakukan pertemuan musyawarah dan sosialisasi program-program Yayasan Makam Balung dengan para RT, RW dan warga yang berada di sekitar tanah wakaf Makam Balung. Antara lain di Lingkungan Citangkil dan Lembang, Kelurahan Citangkil, Lingkungan Kubang Bale, Kedawung dan Tegal Cabe, Kelurahan Taman Baru, dan Lingkungan Blok E, Kelurahan Ciwaduk. Alhamdulillah, masyarakat mendukung pengurus untuk segera mewujudkan program-program yayasan yang sudah direncanakan,” jelas Mukmin.

“Tepatnya pada Jum’at, 27 Januari 2023 gelar acara “Ground Breaking dan Launching Program Yayasan Makam Balung” di Blok C dan Blok D Makam Balung. Acara ini dihadiri dan diresmikan langsung oleh Sanuji Pentamarta (Wakil Wali Kota Cilegon), Isro Mi’raj (Ketua DPRD Cilegon), KH. Ali Mujahidin selaku Dewan Pembina Yayasan Makam Balung. Turut hadir Camat, Kapolsek, Lurah, warga dan tamu undangan lainnya,” lanjutnya.

Di tahap awal, nazir Yayasan Makam Balung menjalankan program perataan dan penataan tanah wakaf seluas 8,5 hektar tersebut. Program ini dilaksanakan dengan menggunakan skema kerjasama secara syari’ah menggunakan prinsip Ta’awun dan Tabarru yang artinya saling tolong menolong dan mengharap berkah dari Allah SWT.

Hingga saat ini tanah Makam Balung yang sudah digunakan untuk pemakaman sekitar 2 hektar dengan kurang lebih 4000 petak makam. Sisanya 6,5 hektar umumnya merupakan lapisan tanah cadas keras dengan kontur berbukit. Tanah cadas yang keras ini tentu menyulitkan jika digali untuk liang petak makam. Terlebih menggunakan tenaga manusia dengan alat sederhana seperti cangkul dan linggis. Kegiatan perataan ditujukan untuk membuang lapisan tanah cadas keras guna mendapatkan tanah yang subur dan produktif.

Nantinya, setelah rata dan ditata, pengurus Yayasan Makam Balung berencana mencetak 10.000 petak makam dengan konsep taman pemakaman muslim yang nyaman, hijau, indah dan asri. Tidak lagi angker dan menyeramkan.

“Alhamdulillah, sudah dibangun mushala di Blok D Makam Balung. Selanjutnya secara bertahap nantinya rencana akan dibangun pondok tahfidz, pondok yatim piatu, balai pertanian terpadu, meliputi perkebunan, peternakan, perikanan, tempat pelatihan, warung umat, klinik kesehatan umum, serta unit usaha lainnya yang bermanfaat bagi umat,” tutup Mukmin. (preessroom.co.id)

×
Berita Terbaru Update