Jakarta – Dukungan nyata dari Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) menjadi kunci kesuksesan film animasi Jumbo menembus pasar internasional. Visinema mengapresiasi langkah konkret Kemenekraf yang membantu Jumbo dari tahap awal hingga eksekusi. Keberhasilan ini membuktikan bahwa talenta animasi Indonesia mampu bersaing di tingkat global, didukung Kemenekraf untuk terus memajukan industri kreatif tanah air.
Kesaksian
itu disampaikan Visinema pada Gala Premier Jumbo digelar di Epicentrum XXI,
Jakarta, pada Jumat, 13 Maret 2025, yang dihadiri oleh Menteri Ekonomi
Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabarekraf), Teuku Riefky
Harsya, serta Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu.
Menekraf
Riefky memberikan apresiasi terhadap perkembangan sektor perfilman dan animasi
Indonesia, salah satunya melalui dukungan penuh terhadap peluncuran film
animasi Jumbo. Film ini resmi dirilis dan siap tayang di seluruh bioskop
Indonesia pada momentum libur Lebaran 2025.
Dalam
sambutannya, Menekraf Riefky menyatakan Jumbo merupakan contoh nyata karya
animasi lokal yang mampu bersaing di pasar global.
“Hari
ini kita tidak hanya menyambut peluncuran sebuah film, tetapi juga merayakan
salah satu pencapaian besar industri animasi Indonesia. Jumbo adalah bukti
nyata bahwa industri kreatif Indonesia semakin kuat, inovatif, dan siap
bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Kemenekraf
telah memberikan dukungan penuh terhadap produksi film animasi Jumbo sejak tahap
awal, termasuk sebelum trailer resmi diluncurkan. Dukungan ini sejalan dengan
arahan Presiden RI Prabowo Subianto, melalui Bappenas, untuk memperkuat
ekosistem animasi Indonesia. Menekraf Riefky menjelaskan dukungan tersebut
mencakup kebijakan strategis yang tepat sasaran dan tepat guna.
“Kami
hadir sebagai jembatan antara para pelaku ekonomi kreatif dengan mitra-mitra
strategis, agar pengembangan tiap subsektor dapat berjalan lebih efektif dan
berkelanjutan. Selain itu, sejalan dengan expert survey yang kami lakukan pada
tahun 2024, subsektor Film, Animasi, dan Video (FAV) diprediksi menjadi salah
satu sektor dengan pertumbuhan tercepat. Hal ini dibuktikan pada 2024 jumlah
penonton film Indonesia mencapai rekor 82 juta penonton, melampaui capaian di 2023
sebesar 54 juta penonton. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk mendorong lebih
banyak karya lokal agar bisa menembus pasar internasional,” jelasnya.
Film
animasi Jumbo tidak hanya akan tayang di dalam negeri, tetapi juga akan tayang
di 17 negara seperti Turki, Mongolia, Rusia dan beberapa negara Eropa. Group
President Visinema dan CEO Visinema Studios, Herry B. Salim menyebut pencapaian
ini sebagai langkah awal bagi industri animasi Indonesia untuk menciptakan
evergreen intellectual property (IP) yang diakui secara global.
“Mungkin
sudah banyak yang tahu kalau kita bicara evergreen IP seperti Toy Story,
Frozen, dan lain sebagainya, di mana itu semua milik IP luar negeri, dan
Indonesia belum sampai mempunyai itu. Harapannya semoga Jumbo ini menjadi langkah
awal untuk Indonesia mempunyai evergreen IP yang nantinya bukan hanya menjadi
tuan rumah di Indonesia tetapi juga bisa didengar di mancanegara,” kata Herry
dalam jumpa pers seusai gala premier.
Founder
and Group CEO Visinema, Angga Dwimas Sasongko, mengungkapkan rasa syukur atas
dukungan nyata yang diberikan oleh Kemenekraf/Barekraf.
“Saya
sebagai kreator sangat bersyukur dan terima kasih terhadap Kementerian Ekonomi
Kreatif saat ini yang sangat responsif dan inisiatifnya sangat luar biasa. Pak
Riefky, Bu Irene, beserta tim enggak hanya memberikan janji manis, tetapi kita
mendapat dukungan nyata sehingga Jumbo bisa menjangkau dengan sangat luas,
mulai dari brainstorm hingga eksekusi. Karena kuncinya bagaimana IP ini bisa
dikenal secara luas sehingga kita bisa memenangkan market kita sendiri. Dan apa
yang dilakukan Kemenekraf membuat itu jadi mungkin hari ini,” ungkap Angga.
Keberhasilan
Jumbo menembus pasar internasional tidak hanya menjadi pencapaian bagi satu
film, tetapi juga bukti bahwa talenta animasi Indonesia mampu menciptakan karya
berstandar global. Menekraf Riefky menegaskan komitmen Kemenekraf untuk terus
mendukung industri animasi.
“Kami
percaya bahwa industri animasi di Indonesia memiliki potensi besar untuk
berkembang. Oleh karena itu, kami mendukung penuh para animator dan pelaku
industri untuk terus menciptakan karya yang kompetitif dan berdaya saing di
pasar global,” tutup Menekraf Riefky.