-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Merasa Tak Ada Titik Temu, Pemuda Pasauran Akan Demo Lanjutan dan Tutup Plant Cipasauran

6/10/2022 | 6/10/2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-13T01:32:47Z

Cilegon - Merasa hanya jadi penonton sejak berdirinya Plant Cipasauran, Puluhan warga Pemuda Pasauran melakukan aksi unjuk rasa meminta agar diterima bekerja di PT Krakatau Tirta Industri (KTI).

Puluhan pemuda masyarakat desa Bojong Kecamatan Cinangka membentangkan karton yang bertuliskan tuntutan pekerjaan terhadap PT Krakatau Tirta Industri (KTI) di depan gerbang I pintu PT. Krakatau Tirta Industri (KTI) Link Krenceng Kota Cilegon pada Jumat, (10/06/2022).

Menurut Kordinator Lapangan Roni yang biasa disebut Soker mengatakan, "Aksi ini akan berlanjut sampai tuntutannya dipenuhi”.

"Apabila dengan cara ini tidak terpenuhi kami Masyarakat Desa Bojong akan melanjutkan aksinya terus menerus sampai tuntutan pekerjaan bisa terpenuhi, bila perlu kami akan menutup pintu plant Cipasauran PT KTI yang ada di wilayah kami (Pasauran)," ungkapnya.

"Semenjak berdirinya Plant Cipasauran yang ada di wilayah kami belum pernah dan ada masyarakat sekitaran menjadi karyawan maupun buruh sekalipun, padahal wilayah kami ini masuknya ring satu di Cipasauran dan yang jelas kami meminta bisa bekerja," jelasnya.

"Apalagi tentang bentuk kepedulian dari perusahaan sendiri, pernah ada kompensasi itu pun tidak besar dan karena ada limbah lumpur yang mencemari dilingkungan kami," lanjutnya.

"Kami masyarakat sekitar hanya minta pekerjaan saja, sebab selamanya berdiri Plant Cipasauran kami masyarakat hanya menjadi penonton saja. Tuntutan kami tidak banyak hanya bisa bekerja saja dengan adanya Plant yang ada di wilayah kami, pernah ada mediasi itu pun di polres Cilegon dan hanya diberikan janji saja dari pihak perusahaan PT. Krakatau Tirta Industri (KTI)," terangnya.

Sementara itu pihak PT. Krakatau Tirta Industri (KTI) melalui Sekretaris Perusahaan Gumilar Sugandi menyampaikan rilisnya bahwa, "Benar terjadinya aksi penyampaian aspirasi oleh Pemuda Pasauran dilatarbelakangi tuntutan agar manajemen KTI segera melakukan penerimaan karyawan yang diambil dari sumber daya manusia yang terdapat di wilayah Desa Pasauran Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, yang berdasarkan pendapat Pemuda Pasauran bagian dari komitmen KTI sewaktu menginisiasi pembangunan Bendung Cipasauran yang lalu".

"Dalam hal perekrutan karyawan baru, KTI senantiasa melaksanakan sesuai kebutuhan perusahaan dan mekanismenya dilaksanakan sesuai kriteria dan persyaratan yang berlaku di KTI serta memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.

"Pemberian kesempatan bekerja bagi masyarakat Desa Pasauran sudah kita kita realisasikan sesuai komitmen perusahaan PT KTI saat awal pembangunan bendungan Cipasauran jauh sebelumnya ini dengan terdapatnya perwakilan dari masyarakat Desa Pasauran yang bekerja di bidang operasional pengolahan air (operator) maupun tenaga keamanan," jelasnya.

"Pada saat aksi tersebut kita sudah bertemu dan telah menyampaikan kepada perwakilan pengunjuk rasa bahwa untuk personil keamanan yang ditempatkan di Cipasauran adalah personil eksisting yang ada di Rumah Pompa Cipasauran dalam rangka rolling personil semata," lanjutnya.

Untuk setiap personil keamanan pada prinsipnya merupakan karyawan outsourcing. Dalam hal terdapat kebutuhan tenaga personil keamanan, KTI telah mempersyaratkan untuk dapat dipertimbangkan perekrutannya terhadap masyarakat setempat (lokasi penempatan).

"Sampai dengan saat ini KTI belum melakukan perekrutan karyawan baru, walaupun ada perekrutan karyawan baru dikemudian hari PT KTI seluruh proses terbuka untuk setiap orang Warga Negara Indonesia untuk dapat berpartisipasi mengikuti tahapan perekrutan," tegasnya.

"Untuk keputusan atas penerimaan karyawan tersebut sepenuhnya didasarkan pada pemenuhan atas kriteria, persyaratan dan hasil yang diperoleh panitia perekrutan atas keikutsertaan setiap peserta dalam setiap tahapan seleksinya," tutup Gumilar.

×
Berita Terbaru Update