Cilegon – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon guna mendorong peningkatan pemilih di segmen perempuan pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 melaksanakan sosialisasi tahapan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Cilegon di Aula Kecamatan Cilegon pada Kamis, (15/8/2024).
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini pesertanya dari Ibu-ibu PKK (Pembina Kesejahteraan Keluarga) dan para Kader yang ada di Kecamatan Cilegon.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kota Cilegon Nunung Nurjanah mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi tahapan Pilkada Cilegon yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.
“Sekarang ini kami sedang sosialisasi kepada segmen pemilihan perempuan di setiap kecamatan yang ada di Kota Cilegon,” ungkap Nurjanah.
Nurjanah menyebutkan bahwa kegiatan sosialisasi kepada segmen pemilih perempuan itu dilakukan karena partisipasi pemilih di segmen tersebut sangat dibutuhkan dalam setiap pemilihan kepala daerah.
“Sosialisasi ini untuk meningkatkan partisipasi para perempuan dalam peran dalam perpolitikan. Perempuan memiliki peran penting untuk terlibat langsung dalam setiap demokrasi di Indonesia, khususnya di Kota Cilegon,” ujarnya.
Nurjanah juga mengungkapkan bahwa segmen pemilih perempuan di Kota Cilegon akan terus dilakukan dengan edukasi terkait dengan politik dan demokrasi.
Sehingga, para pemilih wanita di daerah tersebut dapat berperan aktif di setiap pemilihan atau pesta demokrasi yang diselenggarakan oleh KPU.
“Mudah-mudahan pemilih perempuan bisa meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada Cilegon,” jelas Nurjanah.
Lanjut Nurjanah, para pemilih perempuan agar tidak golput, tolak money politik, ujaran kebencian atau politisasi sara.
“Jangan sampai terprovokasi oleh isu hoax atau berita yang beredar yang belum terkonfirmasi atau tervalidasi kebenarannya dan sesuai dengan tagline kami, kita mengingatkan kepada pemilih untuk mengenali para paslon kepala daerah nanti dengan melihat program, visi dan misinya serta rekam jejak para paslon tersebut nanti,” tuturnya.
Ia menargetkan partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024 melebihi Pilkada 2020 lalu.
“Pada Pilkada kemarin di 2020 pencapaian partisipasi masyarakat 76,37 persen sekarang harapan kita lebih meningkat. Minimal sama, maksimal 80 persen,” terangnya.
Selain segmentasi perempuan, pihaknya juga akan melaksanakan sosialisasi ke tokoh masyarakat, pemilih pemula (goes to sekolah), pemilih muda (goes to kampus), Ormas dan OKP, disabilitas dan lain-lain.
“Intinya jangan golput datang ke TPS Rabu 27 November 2024. Jadilah pemilih cerdas untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” tandasnya.
Dalam waktu yang sama, Akademisi Universitas Bina Bangsa (Uniba) Sulkiah Hendrawati mengatakan Pemilu maupun Pilkada penting bagi kaum perempuan untuk mengetahui jalannya demokrasi.
"Apalagi, untuk menyongsong Pilkada serentak 27 November itu penting sekali untuk diikuti oleh seluruh anak bangsa tentunya yang sudah memiliki kapasitas untuk memilih," ujarnya.
“Jadi tidak ada lagi golput dan lain sebagainya, tidak lagi apatis Pemilu Pilkada seperti ini yang dirasakan. Ini adalah untuk perubahan agen of change itu adanya di masyarakat adanya di kaum muda terutama perempuan,” tuturnya.
Akademisi Uniba ini juga mengajak seluruh elemen masyarakat guna mensukseskan Pilkada serentak di 2024 ini.
“Pilih calon pemimpin yang berkapasitas, memiliki kualitas dan dikenal dimasyarakat tentang trek record mereka untuk kemajuan daerahnya,” tutupnya.