-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi, Kapolres dan Walikota Cilegon: Tegaskan Sinergi Semua Elemen Hadapi Ancaman Alam

Rabu, November 05, 2025 | November 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-05T11:26:03Z
Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi, Kapolres dan Walikota Cilegon Tegaskan Sinergi Semua Elemen Hadapi Ancaman Alam


Cilegon – Dalam rangka mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi di musim penghujan, Polres Cilegon Polda Banten bersama Pemerintah Kota Cilegon melaksanakan Apel Kesiapsiagaan menghadapi bencana Hidrometeorologi secara serentak tahun 2025.


Kegiatan berlangsung di halaman Mako Polres Cilegon, apel dipimpin langsung oleh Kapolres Cilegon, AKBP Dr. Martua Raja Taripar Laut Silitonga, S.H., S.I.K., M.Si dan Walikota Cilegon, H. Robinsar pada Rabu, (5/11/2025) 


Apel yang digelar serentak di seluruh Indonesia ini menjadi momentum penting untuk memastikan kesiapan personel, sarana, dan prasarana dalam menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah hukum Polres Cilegon. Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Forkopimda Kota Cilegon, unsur TNI, BNN, Kejaksaan, BPBD, serta berbagai instansi dan organisasi kemanusiaan seperti Tagana, PMI, ORARI, dan Destana.


Peserta apel terdiri dari gabungan personel Polres Cilegon, Kodim 0623/Cilegon, Lanal Banten, Satpol PP, Dishub, BPBD, Damkar, Tagana, PMI, hingga relawan dan perwakilan PLN. Sebelum apel dimulai, dilakukan pemeriksaan pasukan dan peralatan penunjang kesiapsiagaan bencana.


Dalam amanatnya, Kapolres Cilegon AKBP Dr. Martua Raja Taripar Laut Silitonga menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan bentuk komitmen bersama untuk memastikan seluruh unsur siap menghadapi potensi bencana alam.


“Kegiatan ini adalah bentuk pengecekan terhadap kesiapan personel maupun sarana prasarana dalam pencegahan dan penanggulangan bencana. Kita harus mampu bergerak cepat dan tepat agar masyarakat merasa terlindungi dan aman,” ujar Kapolres.


Ia menjelaskan, berdasarkan data United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) tahun 2025, lebih dari 124 juta jiwa di dunia terdampak bencana setiap tahunnya. Indonesia sendiri menempati peringkat ketiga negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia, sesuai laporan World Risk Index 2025.


Selain itu, Kapolres juga mengutip peringatan BMKG yang menyebutkan bahwa 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, dengan puncaknya pada November 2025 hingga Januari 2026. Kondisi tersebut diperparah dengan potensi fenomena La Niña yang dapat meningkatkan curah hujan di atas normal, terutama di wilayah selatan Indonesia termasuk Pulau Jawa.


Dalam amanatnya, Kapolres menekankan delapan poin penting sebagai pedoman bagi seluruh pihak, di antaranya peningkatan deteksi dini, pemetaan wilayah rawan bencana, simulasi tanggap darurat secara berkala, serta penguatan koordinasi lintas instansi. Ia juga menegaskan pentingnya pelaksanaan tugas kemanusiaan secara empatik dan profesional.


“Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, kecepatan, dan ketepatan. Kedepankan empati dan kerja sama lintas sektoral agar penanganan bencana berjalan terpadu dan tepat sasaran,” tegas Kapolres.


Sementara itu, Walikota Cilegon H. Robinsar dalam amanatnya menyoroti pentingnya kolaborasi seluruh komponen bangsa dalam menghadapi potensi bencana alam. Menurutnya, kesiapsiagaan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat, relawan, akademisi, dan dunia usaha.


“Penanggulangan bencana adalah tugas bersama. Pemerintah daerah, TNI–Polri, organisasi masyarakat, hingga media harus bersinergi agar masyarakat lebih siap dan tangguh menghadapi situasi darurat,” ungkap Walikota.


Ia menambahkan, pelaksanaan apel ini merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, di mana pemerintah daerah menjadi penanggung jawab utama dalam pelaksanaannya.


“Melalui kegiatan ini kita ingin memastikan bahwa seluruh unsur, baik dari sisi personel, kemampuan, maupun sarana prasarana, benar-benar siap menghadapi situasi kontinjensi bencana. Pekerjaan ini akan terasa ringan jika dilakukan bersama-sama,” tutup Walikota.


Apel kesiapsiagaan yang berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat ini menjadi simbol kesiapan Kota Cilegon dalam menghadapi ancaman hidrometeorologi, sekaligus wujud nyata sinergitas antarinstansi demi keselamatan dan ketangguhan masyarakat.

×
Berita Terbaru Update