Cilegon, preesroom.co.id – Sebanyak 400 pelari dari berbagai daerah memadati Kecamatan Bojonegara dalam ajang Bojonegara Run To Freedom 2025 yang berlangsung pada Minggu, 24 Agustus 2025.
Event olahraga tahunan ini sukses menghadirkan suasana meriah, meski sempat diguyur hujan lebat yang membuat lintasan semakin licin dan menantang.
Para runner disuguhi lintasan sepanjang 5 kilometer dengan kombinasi jalan menanjak, turunan, hingga jalur perkampungan. Tantangan inilah yang membuat peserta merasa puas sekaligus berjanji akan kembali di tahun depan.
“Sekarang belum juara, tapi tahun depan saya akan lebih siap. Rutenya menantang, udaranya sejuk, pokoknya nagih,” ujar Yazid, pelari asal Salira, Kampung Bunut, sambil tersenyum meski basah kuyup diguyur hujan.
Camat Bojonegara, Bagja Saputra, menegaskan kegiatan ini akan dijadikan agenda rutin untuk mempromosikan potensi daerah.
“Harapannya kegiatan ini semakin dikenal di berbagai daerah lewat kehadiran peserta dari luar Bojonegara. Event olahraga bisa jadi magnet wisata,” tegasnya.
Sementara itu, Ruhul Amin kepala Desa Margagiri mengucapkan syukur acara kegiatan Run to freedom 2025 berjalan lancar meskipun di terjang sedikit hujan masyarakat menyambut dengan antusias.
"Alhamdulillah kegiatan run Bojonegara berjalan dengan lancar dan sukses masyarakat menyambut atlet atlet yang ikut kopitisi terutama di desa margagiri," ujarnya.
Ia juga merasa brbangga dengan kegiatan ini di datangi Bupati kabupaten Serang,dan paling utama berangga kegiatan ini bisa di nikmati dan di senangi peserta dan masyarakat.
"Saya sebagai kepala desa tentunya saya bangga apabila kegiatan ini bisa di nikmati dan bisa di senangi menjadi bahagia peserta yang ikut dan juga masyarakat yang mendukung nya dan semua elemen masyarakat jadi senang," jelasnya.
Tidak hanya pelari, masyarakat sekitar juga merasakan dampak positif dari ajang ini.
Sejumlah pedagang makanan, minuman, dan produk UMKM Bojonegara ramai diserbu peserta dan penonton.
“Alhamdulillah dagangan nasi uduk dan kopi saya habis. Biasanya sepi, tapi hari ini ramai sekali,” tutur Siti, pedagang kaki lima di sekitar garis finish.
Menurut panitia, tingginya antusiasme masyarakat dan peserta menunjukkan bahwa Bojonegara berpotensi menjadi pusat wisata olahraga baru di Banten. Kombinasi antara rute menantang, pemandangan laut, dan kuliner lokal bisa jadi paket lengkap untuk sport tourism.
“Kalau dikelola serius, Bojonegara Run to Freedom bisa sejajar dengan event besar lain di Banten. Ini peluang ekonomi bagi warga sekaligus promosi daerah,” kata Jenal salah satu panitia.
Ajang ini menandai transformasi olahraga lari bukan sekadar hobi, tapi juga tradisi tahunan yang menyatukan masyarakat, pemerintah, dan komunitas. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Bojonegara Run to Freedom berpotensi menjadi ikon olahraga kebanggaan Banten setiap bulan Agustus.