Cilegon, preessroom.co.id - Buntut aksi mogok kerja yang dilakukan peserta aksi dari Serikat Buruh Federasi, Serikat Buruh Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (SPKEP) menuai konflik peserta aksi mogok kerja di PT Bungasari Flour Mills,
Pihak manajemen PT Bungasari Flour Mills memberikan surat pemutusan hubungan kerja dengan peserta aksi mogok kerja, sebelumnya pihak manajemen PT Bungasari Flour Mills memberikan surat pemutusan hubungan kerja sudah memberikan surat peringatan satu dan dua sampai tiga.
Hendi Juliani selaku sekretaris unit kerja mengatakan ada 50 karyawan yang sudah mendapatkan surat pemutusan hubungan kerja yang di berikan oleh manajemen PT Bungasari Flour Mill.
"Kalo untuk saat ini dari seratus lebih yang ikut aksi mogok kerja itu sudah masuk kurang lebih 50 karyawan itu yang sudah masuk surat PHK nya kebetulan datanya sudah masuk ke saya" ungkapnya pada Kamis, 12 Juni 2025.
Ia juga mengatakan dari 50 karyawan yang sudah mendapatkan surat pemutusan hubungan kerja dan selain itu ada yang di berikan surat peringatan satu dua hingga tiga.
"Terkait pemutusan hubungan kerja itu kalo yang lain itu masih proses ada SP satu SP 2 SP 3 kurang lebih seperti itu," terangnya.
Hendi juga menduga adanya isu karyawan yang sedang mogok kerja digantikan dengan karyawan outsourcing dan dengan aturan undang-undang seharusnya tidak bisa melakukan pergantian secara sepihak.
"Adanya isu karyawan yang sedang mogok kerja ada yang digantikan dengan outsourcing, itu seharusnya kan tidak boleh karyawan yang sedang mogok kerja seharusnya tidak boleh di gantikan," tambahnya.
Ia berharap kepada manajemen PT Bungasari Flour Mills untuk mencabut surat pemutusan hubungan kerja
"Harapan kami karyawan sejahtera dan untuk teman teman juga tidak ada pemutusan hubungan kerja," tandasnya. (Mdrs)
.jpg)
