Cilegon – Pemerintah Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, resmi membentuk Koperasi Merah Putih Ciwaduk yang berfokus pada sektor perdagangan, pada Kamis 22 Mei 2025.
Pembentukan koperasi ini menjadi langkah nyata mendukung arahan Presiden RI Prabowo Subianto dalam membentuk 80 ribu koperasi aktif di seluruh Indonesia.
Musyawarah pembentukan koperasi digelar di aula kelurahan dan dihadiri berbagai unsur masyarakat hingga tokoh masyarakat dan pemuda. Selain itu, perwakilan dari Kementerian Desa RI, Kementerian Hukum RI, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten dan Dinas Koperasi Kota Cilegon turut hadir.
Lurah Ciwaduk, Nurul Hadiyati, mengatakan bahwa koperasi ini dibentuk sebagai upaya memberdayakan potensi ekonomi masyarakat, khususnya di sektor perdagangan.
“Alhamdulillah, koperasi ini lahir dari musyawarah kelurahan. Fokus koperasi ini akan diarahkan pada perdagangan, karena sekitar 50 persen warga kami merupakan pedagang dan pelaku UMKM,” ujar Nurul.
Nurul menyebut bahwa Koperasi Merah Putih Ciwaduk berpeluang menjadi pilot project koperasi kelurahan berbasis perdagangan di Kota Cilegon. Ia berharap koperasi ini bisa menjadi penggerak ekonomi rakyat dari tingkat bawah.
Sementara itu, Camat Cilegon Maman Herman menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai koperasi adalah wadah penting dalam mendorong kesejahteraan bersama, apalagi di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih memerlukan dukungan.
“Koperasi adalah jembatan kita untuk bangkit dan sejahtera bersama. Kita makmur kalau tetangga kita juga makmur. Dengan koperasi, kita bisa menghindari masalah sosial akibat ketimpangan ekonomi,” ungkap Maman.
Koperasi Merah Putih Ciwaduk ini diketuai oleh Endit Barley, yang terpilih dalam musyawarah secara mufakat. Endit menegaskan bahwa koperasi ini akan bergerak sesuai arahan Presiden RI dan menjadikan sektor perdagangan sebagai kekuatan utama.
“Kita akan maksimalkan potensi yang ada, seperti Pasar Blok F dan para pelaku UMKM di Ciwaduk. Ini akan menjadi koperasi yang benar-benar aktif dan produktif, bukan hanya formalitas,” tegas Endit. (Mdrs)
