Cilegon, preessroom.co.id - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cilegon menanggapi polemik pemadaman listrik Masjid Nurul Ikhlas oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cilegon meminta Supervisor PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) PLN Persero dipecat. Dikarenakan telah melakukan pemutusan aliran listrik masjid Nurul Ikhlas dan jawaban yang arogan.
Ketua Umum HMI Cilegon, Rahmat Hidayatullah saat diwawancara di Sekretariat merespon keras jawaban arogan dari Supervisor PT PLN Persero soal pemadaman Masjid Nurul Ikhlas.
"Saya sangat menyayangkan tanggapan dari pihak PLN yang terkesan arogan, dan sangat tidak bijaksana," ungkapnya pada Rabu, 29 Januari 2025.
Rahmat berharap ada kebijakan dari pihak PLN mengingat bahwa Masjid Nurul Iman atau lebih dikenal Masjid Agung adalah ikon dari Pemerintah Kota Cilegon untuk tidak langsung memutus aliran listrik.
Aktivis muda ini menambahkan bahwa Masjid Agung merupakan tempat ibadah umat Islam, sangat disayangkan PLN tidak mempertimbangkan hal itu.
"Disini PLN telah menginjak-injak martabat Pemerintah Kota Cilegon, ini ikon Kota Cilegon dan tempat ibadah umat Muslim, sampai suara adzan tidak di dengar membuat kami sangat kecewa," pungkasnya.
Rahmat meminta agar Supervisor PT PLN Persero yang membuat pernyataan arogan pemadaman listrik Masjid Agung Cilegon agar segera dipecat.
"Bahasanya itu, ini sebagai pembelajaran Masjid Agung saja kita putus, apalagi masyarakat biasa, inikan pernyataan yang sangat arogan," tutupnya.
Sementara dari pihak PT PLN saat dikonfirmasi sampai berita ini dinaikan masih belum memberikan jawaban. (Mdrs)