Serang – Polda Banten menerima audiensi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten di Ruang Maung Lounge Polda Banten pada Selasa (09/12). Pertemuan ini berlangsung sebagai upaya mempererat silaturahmi dan meningkatkan sinergitas antara kepolisian dan ulama dalam menjaga stabilitas keamanan serta keharmonisan sosial di wilayah Banten.
Audiensi dipimpin Kapolda Banten Irjen Pol Hengki dan dihadiri Wakapolda Banten Brigjen Pol Hendra Wirawan, PJU Polda Banten, serta Ketua MUI Provinsi Banten Dr. KH. A. Bazari Syam beserta jajaran.
Dalam agenda tersebut, kedua pihak membahas sejumlah isu strategis, mulai dari dinamika sosial masyarakat, potensi isu keagamaan, hingga penguatan langkah preventif dalam menjaga kondusivitas daerah.
Kapolda Banten Irjen Pol Hengki menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Ketua MUI beserta jajaran atas silaturahmi yang dilakukan. "Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua MUI Provinsi Banten beserta jajaran atas silaturahminya ke Polda Banten. Kami juga berterima kasih kepada para ulama dan seluruh masyarakat atas doa serta dukungan yang selalu diberikan untuk keamanan Provinsi Banten, sehingga daerah kita senantiasa dijauhkan dari berbagai bencana dan tetap dalam keadaan aman," ungkap Kapolda Banten.
Selain itu Kapolda Banten menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap informasi palsu.
“Kami mengimbau agar isu-isu hoaks yang berkembang tidak menjadi polemik di masyarakat maupun menjadi beban bagi Pemerintah Provinsi Banten. Informasi hoaks harus diantisipasi karena dapat menimbulkan keresahan dan menghambat program pemerintah,” tegas Kapolda Banten.
Ia juga menjelaskan kesiapsiagaan Polda Banten dalam mengantisipasi potensi bencana alam.
“Polda Banten selalu siap siaga, baik dari sisi logistik, dukungan sarana, maupun koordinasi informasi dengan BMKG. Saat ini situasi kamtibmas di wilayah hukum Polda Banten dalam keadaan aman dan kondusif,” tambahnya.
Audiensi ini bertujuan meningkatkan sinergitas antara Polda Banten dan MUI Provinsi Banten, memperkuat peran ulama sebagai mitra strategis Polri, serta memperkokoh komunikasi dalam menghadapi potensi isu keagamaan demi terciptanya situasi kamtibmas yang aman, kondusif, dan harmonis.
