Banjarnegara – Unit Satuan Polisi Satwa (K9) Direktorat Polisi Satwa (Ditpolsatwa) Polda Jawa Tengah bersama jajaran Polres hari ini mengerahkan tim anjing pelacak (K9 Search and Rescue) untuk memaksimalkan upaya pencarian korban di lokasi bencana Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Kegiatan pelacakan intensif ini dilaksanakan pada Senin, 24 November 2025, mulai pukul 07.00 WIB di sekitar area pemukiman Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Tim gabungan yang terdiri dari personil Polrestabes Semarang, Polres Karanganyar, Polres Wonogiri, dan Polres Wonosobo memfokuskan upaya pelacakan di sektor C2, area yang dikenal memiliki medan sangat curam dan tanah yang labil akibat amblasnya permukaan setelah curah hujan tinggi.
Empat (4) ekor anjing pelacak berkemampuan SAR (Search and Rescue) terbaik dikerahkan, yaitu
JUSTIN (Jenis kemampuan Pelacakan SAR),
JACK (Jenis kemampuan Pelacakan SAR),
UPS (Jenis kemampuan Pelacakan SAR), dan PABLO (Jenis kemampuan Pelacakan SAR)
Dirpol Satwa Polda Jawa Tengah melaporkan kepada Ka Korsabhara Baharkam Polri bahwa operasi pelacakan hari ini membuahkan hasil signifikan.
"K9 melaksanakan pelacakan secara menyeluruh di sektor C2. Kami konfirmasi bahwa jejak sempat terdeteksi dengan jelas di area tersebut, menghasilkan total tiga (3) titik reaksi anjing pelacak," ujar perwakilan Ditpolsatwa.
Setelah terdeteksinya jejak tersebut, lokasi tiga titik reaksi ini telah segera dikoordinasikan dan dikonfirmasikan kepada pihak Basarnas di lapangan untuk ditindaklanjuti dengan upaya evakuasi.
Dalam pelaksanaannya, tim K9 menghadapi kendala utama berupa kondisi medan yang sangat ekstrem.
"Kondisi tanah di lokasi sangat lembek dan tandus akibat curah hujan yang tinggi sejak bencana terjadi, hal ini menjadi faktor penghambat utama bagi pergerakan tim dan pelacakan jejak," tambahnya.
Meskipun demikian, pelacakan telah dilakukan secara maksimal. Upaya sinergis antara Unit K9 Polri dan Basarnas diharapkan dapat mempercepat penemuan dan evakuasi korban yang masih tertimbun. (***)
