Cilegon, preessrroom.co.id – Momentum penting bagi dunia kebudayaan khususnya di Kota Cilegon terjadi pada Jumat malam, 27 Juni 2025, ketika Ketua dan Pengurus Dewan Kebudayaan Kota Cilegon (DKKC) resmi dilantik melalui sebuah prosesi budaya yang khidmat dan monumental.
Acara ini digelar sebagai bagian dari Muharram Culture Fest 2025, yang berlangsung di Alun-alun Kota Cilegon dan diawali dengan ritual spiritual serta pawai obor yang menyedot perhatian publik.
Prosesi pelantikan yang dikemas dalam tajuk “Abiseka Caraka Budaya” tidak hanya menjadi seremoni administratif, melainkan sebuah ritual kebudayaan yang melibatkan nilai-nilai kearifan lokal.
Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan langgam Mace Syech, pembacaan Surat Al-Mulk bersama, hingga pawai obor yang mengiringi para pengurus DKKC menuju panggung utama pelantikan.
Pelantikan berlangsung dengan pembacaan ikrar pengurus, penyerahan simbol pusaka budaya dari Walikota Cilegon kepada Ketua Umum DKKC, serta pengesahan resmi jajaran pengurus.
Formasi pengurus yang terdiri dari perwakilan berbagai kalangan seniman, budayawan, akademisi, dan pemuda ini diharapkan menjadi motor penggerak kebudayaan Cilegon yang lebih progresif, inklusif, dan adaptif terhadap zaman.
Dalam sesi wawancara, Ayatullah Khumaeni Ketua Umum DKKC yang baru dilantik menyampaikan komitmennya untuk menjadikan DKKC sebagai rumah bersama bagi seluruh pelaku budaya di Cilegon.
"Kami siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjaga warisan budaya sekaligus mendorong inovasi kesenian yang berpijak pada nilai-nilai lokal,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon, Robinsar dalam arahannya menyampaikan harapan besar kepada para pengurus DKKC untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyusun dan menjalankan kebijakan kebudayaan.
Acara ditutup dengan penyerahan santunan anak yatim dan penampilan hadroh yang menambah kekhidmatan dan kekayaan nuansa budaya dalam pelantikan ini.
Koordinator Kegiatan Muharram Culture Fest 2025 Rizal Arif Baihaqi menjelaskan, mengusung tema "Ruwat Jagad Muharram" kegiatan Muharram Culture Fest 2025, mengajak kita semua untuk kembali menyelaraskan kehidupan spiritual dengan kekayaan tradisi lokal, sebagai wujud hijrah kultural yang membumi dan penuh makna.
"Di tengah arus zaman yang kian cepat dan sering kali melupakan akar-akar nilai, ruwat jagad hadir sebagai ajakan untuk merawat semesta, baik jagat lahir maupun jagat batin. Ruwat berarti membersihkan, memulihkan, dan merawat kembali tatanan kehidupan yang mulai keruh. Jagad adalah semesta kehidupan, baik yang kecil dalam diri manusia, maupun yang besar dalam lingkup sosial, budaya, dan alam," jelasnya.
Maka, lanjutnya, Ruwat Jagat Muharram menjadi sebuah ajakan spiritual sekaligus kultural untuk menata ulang kehidupan melalui laku budaya, doa, dan perenungan.
Ia menambahkan, Muharram dipilih bukan tanpa alasan. Dalam tradisi Islam dan kearifan lokal, Muharram merupakan bulan sakral, tempat yang tepat untuk memulai kembali dengan niat yang jernih.
"Dalam konteks ini, budaya dan spiritualitas tidak berjalan terpisah, tetapi saling menopang sebagai kekuatan transformatif. Maka melalui momentum Muharram, agenda pelantikan dilaksanakan sebagai langkah awal untuk memulai membangun kebudayaan di Kota Cilegon dengan ketulusan dan kemurnian," tandasnya.
Acara pelantikan juga turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Ketua DPRD Kota Cilegon Rizki Khairul Ichwan beserta jajaran, Wakil Wali Kota Cilegon Fajar Hadi Prabowo, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia Kota Cilegon, Abdul Rojak didampingi Sekjen IPSI Kota Cilegon, Fatur R Sadeli, Edison Sitorus selaku Dewan Kehormatan DKKC, Husen Saidan, KH Muktillah, Ayatullah Marsai, Deden Sunandar, Ustadz Sunardi, dan Abah Jamhari Sakti selaku Dewan Penasehat, serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Lita Rahmiati beserta jajaran mewakili Kementerian Kebudayaan RI, perwakilan Pemerintah Provinsi Banten, Gunawan Rusminto selaku Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Pimpinan Organisasi Keagamaan, Kebudayaan, dan Kesenian se-Kota Cilegon. (Mdrs)