-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pemerhati, Suryadi: Mungkin, Duo Rudy Calon Kuat Kapolri

Selasa, Juni 03, 2025 | Juni 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-03T04:28:30Z
Pemerhati, Suryadi: Mungkin, Duo Rudy  Calon Kuat Kapolri

JAKARTA – Jika benar Kapolri ke-25, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang sudah sekitar enam tahun menjabat, akan digantikan jenderal polisi berinisial “R”, akan terjadi semacam ‘sejarah berulang’. 


“Memang ‘total sejarah’ tak pernah berulang. Kalau ‘R’ itu Rudy (i), berarti ada dua Rudy (i) yang potensial. Keduanya ada semacam ‘keterkaitan alami’ dengan Kapolri ke-21, Timur Pradopo,” kata pemerhati budaya dan kepolisian, Suryadi, M.Si kepada media di Jakarta pada Selasa, (3/6/25).


Selama 32 tahun masa Orde Baru dan 27 tahun Reformasi hingga kini (1998 – 2025), Kapolri adalah alumni PTIK, AKABRI Kepolisian, dan Akademi Kepolisian  (Akpol). Ia pastilah jenderal, pangkat tertinggi dan hanya satu selama menjadi anggota Polri (pernah sekali dalam kasus Jenderal Prof. Budi Gunawan). 


“Artinya ada terobosoan Presiden terhadap yang selama ini dimitoskan. Alumni Akpol, Wamil, atau Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), layak menjadi pemimpin Polri,” kata Suryadi.


Kapolri saat ini, Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah lulusan Akpol 1991. Ia merupakan Kapolri ke-25 (jika Jenderal Chairudin Ismail tidak dimasukan). Lulusan Akpol 1991 banyak yang menjabat di teras Polri, termasuk menjadi Kapolda.


Ada semacam yang terulang kembali Jika inisial “R” itu Rudy (i) yang menggantikan Sigit menjadi kapolri ke-26. Satu, Prof. Rudy Herianto Adi Nugroho, S.H. M.H., M.B.A. (RHAN), Kapolda Banten ke-17. Kini ia berpangkat Komjen (bintang tiga) menjabat Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 


Kemudian, Drs. Rudi Setiawan (RS) Pangiran Sangun Ratu Ya Bandar II, M.Si, seorang inspektur jenderal (Irjen, bintang dua), kini Kapolda Jawa Barat. Secara kepangkatan, kata Suryadi, RHAN setingkat lagi menjadi jenderal.


Akan tetapi, jika RS yang diajukan Presiden untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proer test) di DPR RI untuk menjadi Kapolri, dia dalam waktu sangat singkat akan mengalami kenaik pangkat dua kali. Saat ini, RS jenderal bintang dua. 


Jika itu terjadi, RS akan seperti Kapolri ke-21, Timur Pradopo. Ia akan mengalami ‘kenaikan pangkat kilat’ seperti halnya Timur Pradopo yang sebelumnya Kapolda Metro Jaya.


“Timur, mantan Kapolda Banten ke-3, waktu itu Kapolda Metro Jaya. Ia dinaikkan pangkatnya menjadi bintang tiga oleh Presiden SBY. Baru semalam saja, kemudian dia naik menjadi Jenderal, untuk menggantikan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri yang memasuki usia pensiun,” kata Suryadi.


Dari Lampung

Ada yang mungkin tak disimak oleh publik. Meski tak satu suku, RHAN dan RS  keduanya datang dari Provinsi Lampung. 


Misal, RHAN, yang ketika perwira pertama Polri menjadi salah seorang pengacara bagi perwira pertama polisia yang menjadi terdakwa  dalam kasus “tragedi Trisakti”, adalah anak seorang jaksa di Lampung. Ia lulusan Sekolah Perwira Wajib Militer (Sepa Wamil, 1993). Waktu itu, Polri masih Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).  


“Rudy juga lulusan Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH Unila). Bahkan, polisi intelektual yang murah senyum dan tak banyak cakap ini, bergelar guru besar dari Unila. Sama seperti RS, dia kelahiran 1968 namun tanggalnya 17 Maret ” kata Suryadi.


Sementara RS adalah pria kelahiran Kalianda, Lampung, 9 November 1968. Ini berarti masa bakti RHAN dan RS di Polri masih sekitar 1,5 tahun lagi (bila masa pensiun Polri tidak berubah). 


Kalianda adalah ibu kota Kabupaten Lampung Selatan, tempat asal Zulkifli Hasan (Zulhas), Menko Bidang Pangan dalam Kabinet Prabowo Subianto – Gibran. Zulhas juga Ketua Partai Amanat Nasiona (PAN), salah satu koalisi partai berkuasa (rulling party) Gerindra yang diketuaumumi Prabowo Subianto. 


Mereka yang kini di Polri dan berpangkat Bintang tiga lulusan Akpol 1989, akan segera memasuki masa pensiun dalam tahun 2025. 


Selebihnya, antara lain lulusan Akpol 1990, 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996 sampai 1997 sudah ada yang bintang tiga, selain bintang dua, satu, dan bahkan ada yang masih perwira menegah (komisaris besar).**

×
Berita Terbaru Update