-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Heboh Grup WhatsApp Titipan Siswa SMA/SMK di Kota Serang, Sistem SPMB Dipertanyakan

Selasa, Juni 17, 2025 | Juni 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-17T09:50:52Z
Heboh Grup WhatsApp Titipan Siswa SMA/SMK di Kota Serang, Sistem SPMB Dipertanyakan

SERANG - Dugaan praktik titip-menitip calon siswa dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) mencuat di Kota Serang. Sebuah grup WhatsApp berisi daftar nama calon siswa lengkap dengan catatan khusus beredar luas dan memunculkan dugaan intervensi dari oknum berpengaruh.


Dalam tangkapan layar yang beredar di kalangan guru dan orang tua, terlihat sejumlah nama siswa disertai asal sekolah sebelumnya. Yang mencengangkan, beberapa nama dibubuhi keterangan bernada “titipan” dan diduga diarahkan kepada kepala sekolah negeri di Kota Serang.


Praktik semacam ini dianggap mencederai prinsip keadilan dalam sistem penerimaan siswa baru. Padahal, regulasi SPMB jelas mengatur jalur penerimaan hanya melalui domisili, afirmasi, prestasi, dan perpindahan tugas orang tua.


Salah satu kepala sekolah negeri yang enggan disebutkan namanya mengaku berada dalam posisi sulit. Ia menegaskan pihaknya berupaya mematuhi aturan, namun tekanan dari pihak tertentu tak bisa dipungkiri. “Kami siap menjalankan sistem sesuai aturan. Tidak ada titip-titipan, prinsipnya mengikuti sistem. Tapi kalau yang menitip itu orang berpengaruh, ya kami juga serba salah. Ini jadi buah simalakama,” ujar kepala sekolah itu saat ditemui di ruangannya.


Upaya konfirmasi dilakukan kepada Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMA Kota Serang, Jajang. Namun saat wartawan menyambangi kantornya, seorang guru menyampaikan bahwa Jajang sedang sibuk dan belum bisa memberikan pernyataan.


Sementara itu, masyarakat mulai bersuara. Beberapa orang tua murid yang ditemui di salah satu sekolah menyayangkan dugaan intervensi tersebut. Mereka khawatir anak-anak berprestasi justru tersingkir karena adanya praktik titipan. “Kalau benar ada titipan dari pejabat atau tokoh, itu sangat tidak adil. Kami orang biasa hanya bisa berharap pada sistem yang fair. Anak kami belajar mati-matian untuk nilai, tapi tetap kalah sama yang dibekingi?” ujar Salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya.


Warga lainnya juga mendesak pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan untuk bertindak tegas. “Kalau sistemnya bagus tapi masih bisa disusupi, buat apa ada zonasi segala macam? Ini harus dibuka terang-terangan. Jangan sampai anak-anak kita dikorbankan demi kepentingan segelintir orang,” kata Hasan, warga masyarakat Serang. (Ldy)

×
Berita Terbaru Update