CILEGON – Gonjang-ganjing politik internal DPRD Kota Cilegon menjadi sorotan tajam kalangan akademisi.
Saling kritik antar anggota legislatif, khususnya dari Fraksi Golkar dan Fraksi Gerindra, dinilai tidak mencerminkan sikap kenegarawanan yang seharusnya dimiliki oleh wakil rakyat.
Pengamat politik yang juga Akademisi Universitas Al-Khairiyah, Rizmi Samsul Rizal, menyayangkan dinamika yang terjadi ditubuh DPRD belakangan ini.
Ia menilai, alih-alih memperkuat kolaborasi dan kerja-kerja kebijakan yang berpihak kepada rakyat, sejumlah anggota dewan justru lebih sibuk mempertontonkan konflik kepentingan yang kurang produktif.
“Dewan seharusnya menjadi teladan dalam menjaga etika berdemokrasi. Bukan malah menjadi panggung konflik antar fraksi yang tidak subtansial,” ungkapnya pada Kamis, 01 Mei 2025.
Menurutnya, dalam situasi sosial ekonomi masyarakat yang masih memerlukan perhatian dan keberpihakan dari para pemangku kebijakan, perpecahan di antara legislatif justru kontraproduktif terhadap agenda-agenda pembangunan daerah.
“Yang dibutuhkan rakyat hari ini adalah sinergitas. Bukan saling jegal apalagi mempertontonkan arogansi kekuasaan. Semua pihak harus kembali ke rel utama: memperjuangkan kepentingan masyarakat, bukan ego politik fraksional,” kata Rizal.
Ia menambahkan, perbedaan pandangan merupakan hal yang wajar dalam dunia politik. Namun, perbedaan tersebut seharusnya tidak menjadi alasan untuk menciptakan konflik terbuka yang justru melemahkan institusi DPRD secara keseluruhan.
“Dalam konteks konflik, yang harus dikedepankan adalah kepentingan rakyat. Jangan sampai publik kehilangan kepercayaan hanya karena elite-nya gagal mengelola perbedaan,” tambahnya.
Rizal pun mengingatkan pentingnya memberi edukasi politik yang sehat kepada masyarakat. Ia menilai DPRD memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi sumber inspirasi dalam membangun narasi-narasi positif, bukan malah memperkeruh suasana dengan saling serang di ruang publik.
“Rakyat menonton. Maka berikan contoh yang baik, jadilah pemimpin yang mampu menunjukkan bahwa perbedaan bukan penghalang untuk tetap bekerja sama demi kemaslahatan Kota Cilegon,” pungkasnya. (Mdrs)