-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

100 Hari Masa Kerja Wali Kota Robinsar dan Wakil Wali Kota Fajar Hadi Prabowo

Jumat, Mei 23, 2025 | Mei 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-23T14:45:37Z
100 Hari Masa Kerja Wali Kota Robinsar dan Wakil Wali Kota Fajar Hadi Prabowo


Cilegon, preessroom.co.id – Pemerintah Kota Cilegon memamerkan capaian kinerja selama 100 hari masa kerja pasangan Wali Kota Robinsar dan Wakil Wali Kota Fajar Hadi Prabowo.


Pemaparan program disertai peluncuran sejumlah inisiatif program berbasis pelayanan publik, lingkungan, dan digitalisasi bertempat di halaman Kantor Wali Kota Cilegon pada Jumat, 23 Mei 2025.


Wali Kota Cilegon Robinsar menyebutkan, setidaknya ada 57 kegiatan yang dirancang, dengan 51 di antaranya telah dilaksanakan.


Enam program prioritas menjadi fondasi gerak cepat Pemkot dalam seratus hari pertama, termasuk penguatan sumber daya manusia (SDM), kebersihan lingkungan, dan transformasi pelayanan publik.


“Hari ini memang dalam rangka penyampaian realisasi program dan launching program yang sudah kami lakukan. Seperti Beasiswa Cilegon Juara dan Tim Sapu Bersih di 43 kelurahan,” ungkap Robinsar.


"Kota Cilegon yang maju harus bersih dan sehat. Untuk itu, selain edukasi kebersihan ke warga, Pemkot juga telah menyediakan 500 tempat sampah bantuan CSR dari Bank BJB, Krakatau Bandar Samudera, dan Krakatau Jasa Samudera," tegasnya.


“Jumat Bersih bukan hanya ajakan. Kami, OPD, juga terlibat langsung. Contoh sudah kita lakukan,” katanya.


Salah satu program unggulan yang diluncurkan yakni Cilegon Juara App, aplikasi pelayanan masyarakat berbasis digital yang saat ini diuji coba di tiga kecamatan. Selain itu, program Dokling (Dokter Keliling) juga terus diperluas sebagai bagian dari reformasi layanan kesehatan primer.


“Kita hidup di era digital, jadi harus adaptif. Lewat Cilegon Juara App dan dokling, kita ingin layanan lebih cepat dan mudah,” ujarnya.


Robinsar juga menyampaikan tekadnya untuk memperluas layanan puskesmas menjadi 24 jam di seluruh kecamatan. Menurutnya, kondisi saat ini masih dalam tahap penyesuaian, terutama terkait ketersediaan tenaga medis perempuan untuk pelayanan malam.


“Fokus kami memastikan layanan kesehatan itu utama. Puskesmas akan jadi rujukan awal sebelum ke rumah sakit. Supaya masyarakat tidak terlunta di IGD, kita perkuat observasi di puskesmas dulu,” tuturnya.

×
Berita Terbaru Update