Cilegon, preessrom.co.id - Warga masyarakat Umbul Jabar Hamimi dan Abdul Kafi Madani saat mengajukan rekanan usaha diduga di diskriminasi oleh PT Growth Java Industri (GJI) dan terkesan mempersulit proses pengajuan.
Ketika pihak PT Karya Putra mengajukan rekanan usaha kepada PT Growth Java Industri yang di ajukan oleh masyarakat pribumi Umbul Jabar ketika dalam proses pengajuan rekanan usaha terkesan di persulit dan kurang responsif.
PT Karya Putra Umbul mengajukan rekanan usaha dengan PT Growth Java Industri didalam proses rekanan yang sulit, dan dibuktikan dengan beberapa usaha serta kunjungan hanya berakhir tanpa jawaban yang jelas.
Dengan mengajukan rekanan usaha seharusnya proses rekanan yang adil dan terbuka sehingga dapat meningkatkan pada pemerataan ekonomi masyarakat pengusaha lokal.
Agung Prasetya Direktur utama PT Karya Putra Umbul mengungkapkan pengajuan rekanan seharusnya bisa lebih responsif dan humanis, sesuai dengan baik informasi maupun prosedural.
"Seyogyanya PT GJI dalam ihwal menanggapi adanya pengajuan rekanan bisa lebih responsif dan humanis, yang dimana prosesnya baik informasi prosedural ataupun feedback dari pengajuan bisa lebih diperjelas jangan dibuat menunggu tanpa kejelasan," ungkapnya pada Senin, 10 Maret 2025.
Sementara itu, Abdul Kafi Madani juga berharap kepada pemerintah Kota Cilegon dan Kamar Dagang Industri (KADIN) bisa membantu bekerjasama dalam menangani permasalahan sejenis di industri khususnya di Kota Cilegon.
"Kami berharap Walikota dan Kadin bekerjasama dalam menangani permaslahan ini, kususnya permasalahan yang kami alami dan umumnya permaslahan sejenis di seluruh industri yang ada di Kota Cilegon, jika permaslahan ini dapat di urus dengan baik bukan tidak mungkin pemerataan ekonomi terjadi di Kota Cilegon," ungkapnya.
Ia juga akan melakukan upaya upaya selanjutnya demi keadilan dengan tidak menutup kemungkinan akan melakukan aksi demonstrasi untuk selanjutnya.
"Bahwa kami terus akan melakukan upaya upaya keadilan. Dan tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan aksi demonstrasi," jelasnya.
Di waktu yang sama Hamimi selaku masyarakat Umbul Jabar mengungkapkan bahwasanya dengan mengajukan rekanan usaha terkesan di persulit dan tidak ada kejelasan.
"Bahwasanya ketika mengajukan rekanan usaha dengan PT Growth Java Industri (GJI) di persulit dan tidak jelas arahnya," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa jangan sampai masyarakat Umbul Jabar hanya mendapatkan dampak polusinya.
"Iya saya menginginkan pihak perusahaan bisa menerima rekanan usaha kami, jangan sampai masyarakat mendapatkan dampaknya polusinya saja," ungkapnya.
Hamimi juga berharap proses rekanan ini berjalan dengan adil, merata dan terbuka, agar para pengusaha pemula bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan pengusaha lainnya.
"Iya, harapannya bahwa proses rekanan ini berjalan dengan adil dan terbuka, sehingga berdampak pada pemerataan ekonomi akhirnya pengusaha pengusaha pemula bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan pengusaha yang lain, terutama di ring satu ataupun di wilayah terdekat khususnya di PT GJI atau Ciwandan," tandasnya.
Saat dikonfirmasi pihak PT Growth Java Industri belum bisa ditemui dan memberikan jawaban sampai dengan berita ini diterbitkan. (Mdrs)