Dalam rangka mencegah penipuan dan menjanjikan pekerjaan atau magang di Eropa, organisasi terbesar lintas negara di Eropa, Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PERINMA) menyelenggarakan webinar edukasi bertemakan 'Cegah Penipuan Berkedok Studi dan Magang di Eropa' pada Rabu, 29 Januari 2025 pukul 19.30 Waktu Eropa Tengah (WET).
Pelaksanaan kegiatan webinar edukasi ini dengan menghadirkan narasumber yakni, Atase Polri KBRI Berlin Kombes Pol Shinto Silitonga.
“Tugas kita bukanlah menangkap dan mengadili agen-agen tersebut, melainkan tugas kita adalah menjaga agar jangan sampai kembali jatuh korban yang baru,” tegas Rizal, Senin (3/2/2025).
Dalam sesi tanya jawab, Shinto menegaskan KBRI selalu merespons informasi atau laporan para pelajar maupun mahasiswa yang jadi korban. Responsnya antara lain menempatkan korban pada posisi yang aman, dan melindunginya dari ancaman atau intimidasi pelaku. Selanjutnya melakukan pendampingan untuk melaporkan peristiwa yang terjadi ke kantor-kantor kepolisian setempat.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dengan modus penipuan yang menjanjikan pekerjaan atau magang di Eropa.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Atase Polri KBRI Berlin Kombes Pol Shinto Silitongan saat webiner bersama Perhimpunan Eropa Untuk Indonesia Maju (PERINMA) dengan mengusung tema 'Cehag Penipuan Berkedok Studi dan Magang di Eropa'.
"Bonus demografi Indonesia banyak dimanfatkan untuk mendatangkan tamatan SMA maupun SMK dari berbagai wilayah Indonesia untuk datang ke Jerman guna mengikuti program ausbildung," tutur Shinto Silitonga pada Senin, 3 Februari 2025.
Sementara itu, Andi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PERINMA menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kombes Pol Shinto Silitonga karena sudah mengajak serta PERINMA untuk turut andil dalam membantu tugas-tugas penegak hukum guna mencegah timbulnya penipuan-penipuan yang merugikan pelajar Indonesia.
"Berharap, dengan diadakannya webinar edukasi ini, bisa meningkatkan kesadaran bersama untuk membatasi ruang gerak agen-agen ilegal, utamanya yang berada di Eropa," tandasnya.