Cilegon - Sebanyak 20 pemuda di Kelurahan Randakari dan Gunungsugih, Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon diberikan pelatihan las. Program ini hasil kolaborasi kedua kelurahan tersebut dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon.
Lurah Randakari Hairul Amri menjelaskan, pelatihan digelar selama dua pekan, mulai 11 sampai dengan 25 November 2024 di kantor Kelurahan Randakari. Adapun pesertanya adalah 10 pemuda dari Randakari dan 10 pemuda dari Gunungsugih.
"Ciwandan ini kan wilayah industri, di mana kemampuan nge-las sangat dibutuhkan di perusahaan-perusahaan. Nah, kita bermaksud meningkatkan keahlian para pemuda, khususnya di bidang nge-las supaya ketika dibutuhkan, mereka bisa memenuhi kualifikasi," kata Hairul pada Senin, 18 November 2024.
Untuk tahun ini, kata Hairul, pihaknya sengaja memilih pelatihan las karena memang banyak permintaan dari para pemuda setempat. Sedangkan tahun sebelumnya, pihaknya juga sudah menggelar pelatihan di bidang service air conditioner atau pendingin udara.
"Insya Allah tahun depan kita akan fokus pada pelatihan ibu-ibu. Misalnya pelatihan tata boga atau tata rias sehingga ibu-ibu di kelurahan kami juga punya keterampilan di bidang tersebut yang pada akhirnya akan mendorong lahirnya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)," jelas Hairul.
Sementara itu, Camat Ciwandan Agus Ariyadi menyambut baik adanya pelatihan las di Kelurahan Randakari. Ia berharap, pelatihan tersebut dapat meningkatkan keahlian para pemuda setempat yang pada akhirnya dapat terserap di dunia kerja.
"Mudah-mudahan kalau sudah punya keterampilan mereka dapat terserap di dunia kerja. Kalaupun belum, mereka dapat membuka usaha mandiri berupa pengelasan. Insya Allah potensinya cukup banyak di Ciwandan ini sehingga kita harapkan pengangguran di wilayah kita menjadi berkurang," harapnya.
Agus pun mengapresiasi pelatihan tersebut yang telah berkolaborasi dengan Disnaker Kota Cilegon dari sisi penyediaan tenaga ahli di bidang pengelasan. Tak hanya itu, setelah selesai pelatihan, para peserta juga akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti yang bersangkutan sudah memiliki kompetensi.
"Ini tentu sangat dibutuhkan sebagai syarat administratif bila hendak masuk industri," ungkapnya. (*)