-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pembentukan Satgas PAD Kota Cilegon Dipertanyakan Dua Tokoh Muda

Sabtu, Juli 27, 2024 | Juli 27, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-27T08:03:54Z

Cilegon – Pembentukan Satuan Tugas Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Satgas PAD) oleh Pemerintah Kota Cilegon terus menuai sorotan dari berbagai kalangan. Dua tokoh muda, Roihan, mahasiswa Al-Khairiyah yang menjabat sebagai Dewan Mahasiswa (DEMA) Al-Khairiyah Bidang Eksternal, dan Trigiyanto, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Kecamatan Citangkil, angkat bicara.

Roihan mempertanyakan esensi pembentukan Satgas PAD. “Apa sebenarnya tujuan utama dari pembentukan Satgas ini? Apakah hanya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah atau ada agenda lain yang belum diungkapkan?” ujarnya.

Ia juga mengkritisi strategi yang akan diterapkan. “Apa strategi konkret yang akan diterapkan oleh Satgas ini? Apakah ada inovasi baru atau hanya mengandalkan cara-cara lama yang mungkin sudah tidak efektif lagi?” tanyanya. Roihan mendesak agar pemerintah lebih transparan dalam menyampaikan langkah-langkah strategis yang akan diambil oleh Satgas PAD ini.

Roihan menegaskan pentingnya dampak positif yang diharapkan dari pembentukan Satgas. “Dalam jangka pendek, dampak positif apa yang konkret diharapkan dari pembentukan Satgas ini? Bagaimana masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara langsung?” kata Roihan.

Sementara itu, Trigiyanto Ketua PAC GRIB Citangkil, mempertanyakan waktu pembentukan Satgas ini. “Mengapa Satgas ini baru dibentuk sekarang? Apakah ini reaksi panik dari pemerintah terhadap penurunan pendapatan daerah yang terjadi akhir-akhir ini?” ucapnya. 

Trigiyanto juga mengangkat isu terkait manajemen pemerintahan sebelumnya. “Apakah pembentukan Satgas ini merupakan cerminan dari kegagalan manajemen pemerintahan sebelumnya dalam mengelola pendapatan daerah? Jika iya, langkah apa yang akan diambil untuk memastikan hal ini tidak terulang?” tegasnya. Ia menekankan perlunya evaluasi menyeluruh atas kinerja pemerintahan sebelumnya agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi.

Dalam upaya mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan tersebut, preessroom.co.id mencoba menghubungi Ketua Satgas PAD Ahmad Aziz Setia Ade Putra dan Kepala BPKAD Dana Sujaksani. Namun, baik melalui telepon maupun pesan singkat, keduanya tidak memberikan tanggapan.

Ketidakjawaban dari narasumber utama ini semakin meningkatkan kekhawatiran dan spekulasi publik mengenai transparansi dan efektivitas pembentukan Satgas PAD di Cilegon. Masyarakat kini menantikan penjelasan resmi yang diharapkan bisa menjawab berbagai pertanyaan yang mengemuka. (MdRs)
×
Berita Terbaru Update