*
Cilegon – Pengurangan kecepatan internet di sejumlah lingkungan di Cilegon memicu gelombang protes dari warga dan aktivis setempat. Mereka menyayangkan langkah ini yang dianggap bertentangan dengan visi kota pintar yang dicanangkan oleh pemerintah kota.
Wakil Ketua II DPP Ormas Badak Banten, Efendi, menyatakan keprihatinannya terhadap isu ini. "Kami sangat menyayangkan jika memang pemasangan internet ini tidak sesuai dengan kontrak atau adanya pengurangan kecepatan internet. Ini jelas merugikan masyarakat yang sudah berharap banyak pada fasilitas ini," tegas Efendi dalam wawancaranya kemarin.
Efendi menambahkan bahwa langkah ini juga tidak sejalan dengan kalimat yang sering disampaikan Wali Kota Cilegon yang berambisi menjadikan kota ini sebagai kota baru, modern dan bermartabat. "Bagaimana kita bisa mewujudkan kota pintar jika infrastruktur dasar seperti internet saja tidak maksimal? Ini adalah tamparan bagi program smart city yang sedang kita bangun," lanjutnya.
Keluhan serupa juga datang dari warga Cibeber, Rahman. Ia mengaku kecewa dengan adanya permainan dalam penyediaan fasilitas publik. "Kami sangat menyayangkan adanya permainan seperti ini. Fasilitas yang seharusnya untuk warga malah menjadi alat permainan. Kami menuntut transparansi dan tanggung jawab dari pihak terkait," ujar Rahman dengan nada kesal.
Warga Cilegon berharap agar pemerintah kota segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini. Mereka mendesak agar dilakukan audit menyeluruh terhadap kontrak dan implementasi proyek internet ini untuk memastikan tidak ada penyimpangan yang merugikan masyarakat.
Pemerintah kota hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terkait isu tersebut. Namun, dengan semakin kuatnya desakan dari warga dan aktivis, diharapkan ada langkah nyata yang diambil untuk memperbaiki situasi dan mewujudkan Cilegon sebagai kota pintar yang sesungguhnya. (LD)
