-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Masyarakat Diminta Menjauh Sampai Radius 5 Kilometer, Kini Status Gunung Anak Krakatau Naik Level III Siaga

Minggu, April 24, 2022 | April 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-24T16:47:44Z

Situasi Gunung Anak Krakatau masih aktif dan mengeluarkan lava panas sejak Jumat 22 April 2022 lalu.

Kondisi masih aktifnya semburan lava pijar atau panas Gunung Anak Krakatau menjadikan status waspada level II menjadi Siaga Level III.

Menurut keterangan resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, jika saat ini secara pemantauan menunjukkan aktivitas terus meningkat signifikan.

Dari sumber Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta dari berbagai sumber, jika aktivitas peningkatan tersebut kini menjadikan status Gunung Anak Krakatau masuk level III atau siaga.

"Pemantauan visual dan instrumental menunjukkan aktivitas yang semakin signifikan, dan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau dinaikkan dari waspada  menjadi siaga," kata Kepala Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono dalam keterangan resminya, pada Minggu 24 April 2022.

Menurut Eko, saat ini tinggi kolom asap kawah diperkirakan sudah hampir mencapai 3.000 dari puncak gunung.

Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat tidak mendekat hingga radius 5 kilometer

"Tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada siaga tinggi asap diperkirakan mencapai 3.000 meter dari puncak, sehingga dilarang mendekat sampai radius 5 kilometer,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan dalam kanal YouTube Indonesia Volcano Monitoring yang memantau pergerakan Gunung Anak Krakatau secara live camera CCTV pada Minggu 24 April 2022 pada pukul 22.00, terlihat sampai sekarang Gunung Anak Krakatau masih menyemburkan material panas lava pijar.

Bahkan, sebelumnya juga hujan abu vulkanik sudah melanda di sejumlah kecamatan di Wilayah Pandeglang.

Kondisi Anak Gunung Krakatau kini dibandingkan pada Jumat dan Sabtu 22 dan 23 April, saat ini terpantau dari CCTV kepulan asap semakin membesar dan meluas di sekitar kawah. Hal tersebut menyebabkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan status Siaga. ***

×
Berita Terbaru Update