-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Irjen Pol Anang Revandok: Penting, Kesejarahan Brimob Untuk Indonesia

Sabtu, Maret 26, 2022 | Maret 26, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-27T02:31:18Z


KELAPA DUA BRIMOB - "Konko Media" Korps Brimob jelang Ramadhan 2022 agak beda. Komandan Korps Brimob, Irjen Pol Drs. Anang Revandoko, M.I.Kom mengiringi momen kali ini dengan pesan tentang pentingnya pendokumentasian  kesejarahan Brimob untuk kebangsaan.

"Pendokumentasian itu penting dalam kesejarahan Brimob dan akan bermanfaat untuk semangat kebangsaan," Irjen Anang mengingatkan ketika membuka pelatihan Jurnalisme Brimob.

Pelatihan berlangsung tiga hari,  24  sampai dengan 26 Maret 2022, di Gedung Pratidina, Kesatrian "Amji Attak", Mako Brimob Depok Jabar.

Brimob, urai pemateri Suryadi, adalah pasukan paramiliter Polri yang karena panggilan sejarahnya harus senantiasa siap dikerahkan manakala keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas)   dalam negeri mendapat gangguan berintensitas tinggi. 

Sebagaimana diketahui, Brimob sebagai polisi diterjunkan di daerah-daerah konflik di tanah air. Demikian juga di daerah-daerah yang terbawa arus kebebasan yang menimbulkan gangguan kamtibmas, seperti demonstrasi yang menuntut kehadirannya sebagai pasukab pamungkas Polri 

Sebagi polisi, Brimob semaksimal mungkin tampil tegas dengan tetap humanis dalam upaya-upaya menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.

Brimob dalam perjalanan bangsa Indonesia sudah ada bersama-sama kekuatan masyarakat menuju kemerdekaan, mempertahankan, dan mengisinya. Pada mulanya Brimob menyandang nama Mobil Brigage (Mobrig, 14 Nov. 1961).

Awalnya, Mobrig adalah Polisi Istimewa (PI) setelah diproklamasikan sebagai Polisi Repoeblik Indonesia (PRI) oleh Bapak Brimob, Letjen M. Jasin (kini komjen) pada 21 Agustus 1945 di Soerabaya.

Embrionya adalah polisi bersenjata di bawah Jasin yang sudah lama bersama masyarakat memendam amarah terhadap perlakuan  penjajah Jepang terhadap bangsa Indonesia. 

Mereka yang sebelumnya  polisi di zaman Jepang (tokubetsu satsu tai), menjadi satu-satunya pasukan bersenjata lengkap. Ini sangat reasonable, mengingat ketika Jepang kalah perang dari sekutu, merekalah yang menerima pengalihan persenjataan dari penjajah Jepang.

Penyerahan persenjataan ini tidak gampang, tapi didahului oleh inisiatif Jasin dan kawan-kawan merampas. Tindakan ini sempat mengundang kemarahan penguasa fasis asal negeri matahari terbit itu.

Suryadi yang mendalami kesejarahan polisi menyambut gembira atensi bagus Dankor Brimob tentang pentingnya pendokumentasian sejarah Brimob untuk memupuk terus terbangunnya kecintaan kebangsaan Indonesia.

Harus diakui, dokumentasi sejarah bangsa Indonesia tentang polisi, masih sangat minim. 

"Sejarah itu penting, bukan sekadar untuk kebanggaan nostalgik. Sejarah mengandung pelajaran berharga. Dalam hal Brimob, tentu berguna bagi generasi penerusnya terutama untuk memupuk semangat pantang menyerah demi bangsa," kata Suryadi.

Pada konteks itulah, lanjutnya, menjadi penting bagi para insan Brimob - Polri melakukan pendokumentasian, baik dalam bentuk catatan manual maupun elektronik

"Lakukan pencatan semacam itu selama penugasan, baik ketika di markas maupun sepanjang operasi di tanah air dan di kancah internasional," imbaunya.

Dalam kaitan itu pula, lanjutnya, pelatihan Jurnalisme Brimob yang dibuka Dankorp Brimob menjadi strategis dalam membangunan manusia berkarakter Indonesia betul-betul terimplementasi dengan  baik dan otentik.

Pelatihan

Pelatihan Jurnalisme Brimob diikuti oleh 218 personel  Brimob, baik secara lagsung maupun "zooming". Mereka  terdiri atas:

  1. Hadir langsung 58 personel PID Korp Brimob,
  2. Secara "zoom meeting" sebanyak 160 personel dari 34 Satbrimob Polda di tanah air, dan satu personel dari Pusdik Brimob.

Selama pelatihan, jelas Kabagren Korp Brimob, Kombes Pol Drs. Rudy Harianto, M.Si selaku ketua panitia, peserta menerima materi ecara teori dan praktik meliputi "news foto", "Jurnalisme Brimob" dan Menulis dengan Tertib Menulis Jurnalistik, dan Penyeleggaraan Podcast Brimob.

Para pemateri terdiri atas Bea Wiharta (fotografer senior yang pernah bekerja untuk Kantor Berita Reuter), Suryadi (Ketua Dewan Pembina Pusat Studi Komunikai Kepolisian/ PUSKOMPOL), dan Hery Hidayat (praktisi vidoeo jurnalis).

Sepanjang acara dua hari tersebut, di setiap sesi mendapat respons dari para peserta, baik yang langsung hadir secara fisik maupun zooming dari daerah-daerah. Ini tercermin dari antusiasme pertanyaan-pertanyaan para peserta kepada pemateri.

Acara ditutup oleh Ketua Panitia, Kombes Pol Rudy ditandai oleh pengumuman dimulainya lomba video karya para peserta.

Staf Humas Korps Brimob, Aipda Ani Kusumawardani mengatakan, objek video yang dilombakan adalah karya asli para peserta yang dibuat mulai Sabtu (26/3/22).

Objek video antara lain puncak pelatihan Pasukan Respons Cepat (PRC) di Mako Brimob. Selain itu juga yang berlangsung di Resimen, dan Satuan-satuan Brimob Polda se-Indonesia.

Keberadaan PRC telah diresmikan oleh Kapolri, Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si sesaat sebelum membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Brimob di Satuan Latihan Korp Brimob, Cikeas Bogor 10 Maret 2022.

Lomba video akan dinilai oleh para pemateri latihan dan Komandan Korps Brimob, kata Rudy. 

Pengumuman pemenang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. "Tentang hadiah sudah tersedia. Tetapi yang terpenting adalah nilai sejarah (dari karya mereka) seperti telah disampaikan Dankor," kata Aipda Ani Kusumawardani.

Brimob adalah pasukan paramiliter Polri, yang senantiasa dikerahkan pada momen-momen gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dalam negeri.

×
Berita Terbaru Update