Serang - Pasca terjadinya gempa 6,7 SR pada hari Jumat, tanggal 14 Januari 2022, di Barat Daya Sumur Banten, Kapolda Banten Irjen Pol Dr. Rudy Heriyanto langsung memberikan perintah kepada para Pejabat Utama Polda Banten dan Kapolres jajaran untuk mengutamakan langkah-langkah antisipatif, agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada.
"Pasca gempa, kehadiran personel di lapangan harus ada, sehingga personel Polda-Polres-Polsek diperintahkan untuk turun ke lapangan dan membantu warga. Kemudian bersama dengan unsur Forkopimda melaksanakan mitigasi bencana dengan orientasi menyelamatkan warga dan membantu warga yang mengalami musibah dan seluruh PJU agar turun ke Polres Lebak dan Polres Pandeglang untuk pastikan kehadiran personel ada di tengah masyarakat," ujar Rudy.
Menindaklanjuti perintah Kapolda Banten tersebut, maka Polda Banten menurunkan sejumlah personel ke lokasi bencana. "Sampai saat ini Polda Banten telah menurunkan sebanyak 288 personel ke lokasi yang terdampak bencana gempa," ujar Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga pada Sabtu (15/01).
"Personel tersebut terbagi ke lokasi terdampak bencana gempa di pandeglang sebanyak 154 personel yang terdiri dari 25 personel Satbrimob, 120 personel Ditsamapta, 2 personel Logistik, 3 personel SDM dan 4 personel Dokkes," tambah Shinto.
Kemudian ada 15 personel ditempatkan di lokasi terdampak bencana gempa di Lebak yang terdiri dari 10 personel Satbrimob dan 5 personel Dokkes.
Selanjutnya untuk jumlah personel yang ada di wilayah hukum Polsek Sumur sebanyak 120 personel. "Adapun 120 personel yang diploting di wilayah hukum Polsek Sumur terdiri dari 30 personel BPBD, 25 personel TNI, 4 personel Relawan ACT, 6 personel Baznas Provinsi, 5 personel Relawan Harfa, 17 personel Polsek, 33 personel Polres dan 4 personel kecamatan," jelas Shinto.
Terakhir Shinto berharap dengan kehadiran Polri ditengah masyarakat dapat membantu masyarakat yang terdampak bencana dan semoga tidak terjadi bencana alam susulan.