-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

PT KTI Bersama CAPC Tanda Tangan MoU Kerjasama, Kelola Pemanfaatan Air Laut Untuk Produksi Air Industri

Selasa, Juli 02, 2019 | Juli 02, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-07-10T03:20:42Z


JAKARTA - PT Krakatau Steel melalui salah satu anak perusahaannya, yaitu PT Krakatau Tirta Industri (KTI) tanda tangani nota kesepahaman bersama (MoU) kerjasama dengan PT Chandra Asri Petrochemical (CAPC) untuk membangun proyek pemanfaatan air laut untuk produksi kebutuhan air industri di Kota Cilegon di Gedung Krakatau Steel Jakarta.

Kegiatan MoU kerjasama tersebut dihadiri oleh Direktur Utama (Dirut) PT KTI  Agus Nizar Vidiansyah, Dirut PT KS  Silmy Karim bersama jajaran direksi dan manajemen, Human Resources and Corporate Affair Director PT CAPC Suryandi, serta Monomer Feedstock Director PT CAPC Ruly Aryawan.

Program tersebut sejalan dengan keinginan Pemerintah Republik Indonesia yang tengah gencar melaksanakan pembangunan di bidang infrastruktur dan membuka akses pengembangan industri di seluruh wilayah Indonesia. Dimana PT KS melalui anak perusahaannya PT KTI berkerjasama dengan PT CAPC turut serta mensukseskan program pemerintah tersebut melalui pelaksanaan proyek pemanfaatan air laut dalam produksi air industri mengingat salah satu hambatan terbesar pengembangan industri di Kota Cilegon adalah terbatasnya sumber daya air.

Proyek pemanfaatan air laut ini diharapkan menjadi langkah yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air bagi kebutuhan industri di Kota Cilegon khususnya bagi PT. CAP danindustri lain pada umumnya mengingat secara geografis letak Kota Cilegon memiliki sumber daya air laut yang melimpah.

“Proyek pemanfaatan air laut ini diharapkan menjadi langkah yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air, bagi kawasan industri di Banten, khususnya PT CAPC. Ini adalah strategi baru kami untuk mendorong perkembangan bisnis anak usaha yang berpotensi,” kata Silmy, melalui siaran pers, Selasa 18 Juni 2019. 



Proyek pengolahan air laut ini adalah salah satu sarana pengolahan air laut terbesar di Indonesia karena memiliki kapasitas produksi sebesar 800 – 1000 liter per second (lps) dengan valuasi nilai  proyek  mencapaihampir 1,5 Triliun Rupiah. Adapunp royek ini direncanakan dapat mulai beroperasi pada kuartal 4 di Tahun 2022. 

Pelaksanaan proyek ini diharapkan dapat mereduksi potensi risiko bisnis yang timbul akibat berkurangnya kualitas dan kuantitas air baku yang berasal dari air permukaan. Dalam jangkapanjang, proyek ini tentu akan berkontribusi terhadap peningkatan portofolio bisnis Perseroan.

Dirut PT KTI Agus Nizar Vidiansyah melalui keterangan tertulisnya berharap proyek yang akan dikerjakan bersama dengan PT CAPC ini dapat berjalan dengan lancer serta tidak mengalami kendala apa pun.

“Kami pun menghimbau kepada jajaran manajemen agar dapat melaksanakan proyek ini dengan memperhatikan prinsip kehati - hatian, itikad baik, dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik(good corporate governance)” ungkap Vidiansyah.

Pelaksanaan proyek ini tentu telah dengan mempertimbangkan kemampuan teknis PT KTI yang meliputi ketersediaan personil yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan pengalaman menangani pengolahan air, lebih lanjut PT KTI telah memiliki pengalaman dalam operasi dan pemeliharaan instalasi air industri selain air bersih yang dilaksanakan melalui skema B2B antara lain plant Water Recycle Plant PT Latinusa, Water Reuse Plant Gedung Wisma Krakatau Steel Jakarta, Water Demin Plant PT MCCI, dan Demineralizer Water Station danBiotreatment Plant Blast Furnace Complex PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Untuk diketahui, selain di wilayah Banten, PT KTI juga telah berekspansi untuk melaksanakan proyek pengolahan air kewilayah Gresik, Jawa Timur, dengan memperoleh tender pembangunan dan pengoperasian Sistem Pengolahan Air Minum yang diadakan oleh PDAM GiriTirta Gresik di 2018 yang memiliki kapasitas 1000 liter per second.  (Advetorial)
×
Berita Terbaru Update